CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Nov 29, 2011

ibu bekerja : hasrat, ambisi dan tanggung jawab

[gambar dapet dari sini]

Menjadi seorang wanita mempunyai 2 pilihan : menikah atau melajang
Menjadi wanita yang menikah juga mempunyai 2 pilihan : mempunyai anak (ibu) atau tidak
Menjadi seorang ibu juga mempunyai 2 pilihan : bekerja di rumah (full time mother) atau ibu yang bekerja (working mother).
Dalam hal ini, saya memilih menjadi seorang working mom. Ya! saya seorang ibu dan saya bekerja di luar rumah. Ini adalah pilihan saya dan saya percaya ini juga merupakan pilihan banyak wanita di luar sana. Tidak perlu jauh-jauh, rekan sekerja saya di kantor adalah beberapa di antaranya.

Bagaimana rasanya? Luar biasa kalo boleh saya bilang.
Bangun pagi-pagi, menyiapkan kebutuhan rumah tangga such as masak, mandiin anak, menyiapkan baju suami, dan sebagainya dan sebagainya.. untung sebagian dikerjakan dibantu oleh asisten rumah tangga. tentang art? we'll discuss it later.

Setelah itu, tiba waktu untuk berjibaku dengan segala urusan di kantor. Yang meeting lah, yang daily task lah, yang additional task, yang kunjungan ke lapanganlah, yang nggossiplah, yang dimarahin boslah, yang beda pendapat dengan rekan sekerjalah sampe ngurusin ransum satu divisi. Pokoknya all in lah.. masalah akan bertambah kalo sudah muncul kerikil atau batu sandungan di tengah jalan seperti friksi atau deadline.
Beban di kepala dan pundak akan bertambah apabila ada masalah di rumah, misalnya anak sakit (huft! ini paling menyita pikiran dan perasaan), berantem beda pendapat dengan suami, sampe pembantu yang rese. Sungguh tak terbayang jika ini jadi satu.. tapi terbayang juga sih, soalnya saya sudah pernah mengalami.. one day, anak saya sakit dan harus opname, jalan keluarnya : saya cuti dan fokus pada si kecil (lagi-lagi harus milih!). Di sisi lain, pekerjaan di kantor harus ada yang ditunda.

Satu lagi pilihan seorang working mom : berkarir atau cukup begini saja (pokoknya bertahan di status quo alias mentok!). Terus terang, saat ini saya sedang memiliki pergolakan batin. Di satu sisi, saya berusaha untuk mempertahankan posisi. Begini saja sudah cukup. Jabatan sudah lumayan, gaji cukup, anak dan suami tidak terlantar. Toh, saya bekerja untuk membantu suami memenuhi kebutuhan rumah tangga.
TAPI, di sisi lain : saya kagum dengan atasan saya, seorang ibu juga tapi bisa jadi kepala divisi,  atau dengan seorang teman yang berhasil meraih beasiswa (kalo sudah dapet beasiswa nantinya karirnya bisa naek tinggi kaya pesawat jet). Humm.. ada sisi lain di hati kecil saya (di lubuk yang paling dalam) yang mengatakan: saya juga mau, saya juga mampu, saya juga punya ambisi. Wah, dengan panas membara ini nulisnya. 

Lagi-lagi dihadapkan dengan pilihan. 

Namun, apakah dua pilihan itu tidak bisa seiring sejalan? sukses di rumah (disayang suami dan anak) sekaligus sukses di kantor (bisa jadi bos barangkali?). Tampaknya akan sedikit liat bagi saya. mengingat keahlian saya belum tingkat dewa. Mungkin cukup bagi saya saat ini untuk puas dengan kondisi aman. Aman di rumah dan aman di kantor. Mungkin belum waktu saya untuk bisa bersinar di dua tempat sekaligus (wong matahari saja cuma bersinar di siang hari). Tapi hidung siapa who knows? saya bisa bersinar di rumah (jadi istri yang dipuja suami dan ibu yang disayang anak-anak) juga bersinar di kantor (jadi bos dari bos saya sekarang)? well.. saya cuma bisa berusaha.. Tuhanlah yang menentukan.. jalani dengan sepenuh hati dan nikmati dengan sepenuh jiwa.

0 comments:

Post a Comment

share your mind here

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...